Oleh: joeh-dy
Wajah kehidupan di sini semu, kawan!
Tak tampak lagi perbedaan
Mana yang benar, mana yang keji
Semua sudah tidak perduli pada ‘ panji suci ’
Yang berpegang pada prinsip, dinilai picik
Dikenai dakwaan subversif
Tetapi para maling yang rakus duit sebukit, malah dipuja dan dipuji
Wajah kehidupan di sini semu, kawan!
Pahlawan, pejuang ibu pertiwi jadi objek caci-maki
Sementara para penjahat dan penghianat malah menjadi pejabat birokrat
Mereka yang berjiwa rakyat, akan segera di lempar ke akherat
Yang berjuang hak azazi, ditembak mati
Yang pandai menjilat pantat,
Piawai melipat uang rakyat
Lihai melobi sambil sekaligus menyuap pejabat,
pasti segera mendapat mukzizat naik pangkat
Inilah ciri jiwa bangsa ini
Gemar berpikir jangka pendek, sengaja melupakan jangka panjang
Tak peduli pada nasib orang lain, yang penting diri sendiri senang
Tidak menghargai jasa para patriot
Selalu membelokkan sejarah ke arah yang salah
Sengaja demikian agar anak-cucu sesat dalam membaca perjalanan sejarah bangsa
Pusara pejuang sejati tersingkir dari taman pahlawan
Taman ini dipadati para penghianat bangsa,
Koruptor,
Manipulator, dan
Kolaborator rezim ditaktor
Situs-situs sejarah, yang menandai kelahiran bangsa ini, digusur
Atau bila masih beruntung, posisinya terpojok dikepung pusat pembelanjaan
Tengok saja gedung juang
Lihat pula gedung sumpah pemuda dan proklamasi kemerdekaan
lusuh dihimpit dinding megah perkantoran dan mall
Gunung, hutan, danau dan sungai
Rusak oleh polusi, erosi dan de-forestasi
Lahan pertanian yang subur berganti menjadi dinding beton tinggi menyesakkan nafas
Beginikah warna jiwa yang akan tetap dipelihara bangsa kita?
Sampai kapan???
Kawan,
Haruskah kita berdiam diri menghadapi kenyataan ini?
Tidak kawan, kita harus segera baNgkit dan berdiri
Mengepal tinju, mengayun kaki
Kita harus tetap taat pada ‘panji suci’
Kendati untuk itu kita harus mati
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar