A.
LATAR BELAKANG KEGIATAN
Makna dalam hidup berbangsa itu adalah ketika kemakmuran
bukanlah hal yang sangat mahal, realitas menunjukan bahwasannya faktor penggiat
kehidupan adalah perekonomian yang mapan. Sebelum menjadi Bangsa besar, Indonesia
disebut sebagai Nusantara yang dalam sejarahnya dapat disatukan oleh kerajaan
Majapahit. Dituturkan kehidupan waktu itu tak akan pernah kurang suatu apa,
kesejahteraan rakyat dipandang nomor satu oleh kerajaan, seorang raja Hayam
Wuruk dan patihnya Gajah Mada seolah legenda yang tak dapat disentuh ketika
Nusantara disatukan oleh sebuah sumpah palapa.
Kini
menjadi Bangsa Indonesia, Bangsa majemuk terdiri dari berbagai Bangsa yang
menyatakan bersatu dalam naungan Negara Indonesia. Kesejahteraan yang
sebelumnya menjadi simbol seakan sama halnya mimpi seperti keagungan Majapahit
menyatukan nusantara. Hitam dan putih Negara ini takkan bisa terpungkiri oleh
rekam jejak perjalanan perekonomian dan perpolitikan. Jika pada masa-masa
sebelum terbentuknya Negara Indonesia telah lahir organisasi yang dibentuk oleh
pribumi yaitu Budi Utomo pada tahun 1908 itu menandakan bahwasannya kungkungan
penjajahan kolonialisasi yang menindas selama kurang lebih tiga abad telah
mengalami kemandekan. Benar demikian akibat adanya yang ditimbulkan Budi Utomo
adalah telah berhasil menghapus kultur
sketsel dimana pribumi dipekerjakan tanpa upah untuk mengolah lahan
pemerintah kolonial, tetapi apakah sampai disitu saja kolonialisasi itu, jika
diperspektifkan dalam bentuk penindasan fisik adalah benar adanya kultur sketsel mulai dihapuskan saat
Budi Utomo muncul, karena memang organisasi tersebut mengembalikan hak-hak
pribumi yang terampas secara penjaajahan fisik. Namun lain halnya dengan
penindasan perekonomian, secara sadar penjajahan itu masihlah berdampak pada era kontemporesasi saat ini, dimana
penjajahan gaya baru Negara ini belumlah bisa lepas.
Dengan
adanya pasar bebas fenomena itu seakan menjadi berlebihan. Para penjajah model
baru berlomba-lomba menjadi insvestor asing yang berkedok untuk membangkitkan
semangat perekonomian Negara dunia ke tiga. Mulailah mereka menduduki beberapa
sektor perusahaan Nasional, menggelontorkan dana segar untuk dalih pembangunan
Nasional, padahal pemerintah korup, mulailah investor asing mengambil alih
sumber perekonomian, mulai dari ekspor impor, pendidikan, perundang-undanganpun
mereka yang memegang kendali, tentunya untuk mendukung legitimasi penjajahan model baru ini.
Kondisi
kekinian ini menunjukan betapa Indonesia menjadi bulan-bulanan oleh Negara
maju, tentu dengan kedudukannya sebagai Negara berkembang seolah mengalami
kemandekan. Kepesimisan ini bisa jadi berubah keoptimisan ketika perekonomian
mulai bangkit, pribumi telah belajar pada sang penguasa, banyak pengusaha
pribumi yang mulai memerdayakan Bangsanya, walau meminjam kaki dan tangan
asing, hal ini menunjukan perekonomian Indonesia mulai menggeliat.
Berangkat
dari fenomena tersebutlah gagasan Darul Arqam Madya PC IMM AR Fakhruddin ini
muncul, garis besar mengupas tentang
perekonomian Negara yang mulai bangkit. Dengan adanya fenomena maraknya
entrepreneurship layaknya perlu dikaji secara mendalam, jika pemodal pribumi
menggalakkan semangat kemandirian ekonomi melalui seminar-seminar dan pelatihan
bisnis lalu apa yang dilakukan kalangan Muhammadiyah untuk menjawab hal
tersebut, lebih-lebih Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai gerakan mahasiswa
harusnya mempunya formulasi tersendiri untuk mengejawantahkan perekonomian
Negara. Berangkat dari landasan liberasi itulah perlu adanya keberpihakan
secara tersturktur kepada kaum mustadafin yang mana menjadi semangat juang
Muhammadiyah dalam melawan penjajahan model baru. Maka perkaderan tingkat madya
ini mengusung pembentukan jiwa kepemimpinan kritis bernalar profetik
transformatif yang berupaya membangun kembali dan meneguhkan ideologi gerakan
mahasiswa dalam rangka mengokohkan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur
sebagai wujud dari kader kebanggsaan.
B.
TEMA
“Implementasi
Nalar Profetik Sebagai Aktualisasi Kader Kebangsaan”
C.
TUJUAN DAN TARGET
1.
Tujuan
Kegiatan
a. Melaksanakanperkaderan formal IkatanMahasiswaMuhammadiyah
di Tingkat Madya sebagai proses kaderisasi kepemimpinan.
b. Penguatan kapasitas, kualitas dan
potensi kader sebagai pemimpin bangsa.
c. Membangun semangat intelektualitas sebagai basis pergerakan untuk menjawab berbagai tantangan sosial yang terjadi.
d.
Merancang blue print ”Implementasi Nalar Profetik
Sebagai Aktualisasi Kader Kebangsaan”.
2.
Target
Kegiatan
a. Terbentuknya
kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang memiliki kemapanan
kepemimpinan dan keilmuan.
b. Terbangunnya budaya kritik dan transformasi sosial terhadap kehidupan berbangsa
dan bernegara.
c. Terciptanya konsolidasi dan penguatan peran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
ranah gerakan sosial.
D.
MATERI
1.
Segmentasi
Materi
Materi dalam pengkaderan terbagi dalam empat segmen:
a. Ideologi
b. Wawasan
c. Kepemimpinan
d. Skill.
2.
Uraian
Materi
a. Islam dan Ideologi Pembebasan
diantara Marxisme dan Kapitalisme
b.
Gerakan Dakwah Rasulullah SAW
dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
c.
Muhammadiyah dan Cita-cita Kebangsaan
d.
Peran Gerakan Mahasiswa Islam
dalam Kepemimpinan Bangsa
e.
IMM: Dilema Kepemimpinan Bangsa
dan Transformasi Sosial
f.
Sekuriti Organisasi
g.
Analisis Ekonomi Politik
Indonesia
h.
Konsep Ekonomi Alternatif
i. Rekayasa Sosial dan Pemberdayaan
Masyarakat Agraris
j. Advokasi dan Analisis Media
k.
Merancang Blue Print
Kepemimpinan Profetik Versi IMM dalam Perwujudkan Peneguhan sebagai Kader
Kebangsaan
E.
PEMATERI
1.
Zuly Qodir
2.
Prof. Dr. Munir Mulkhan
3.
Arif Noor Hartanto, S.IP
4.
Ketua Germa (Gemma Pembebasan,
KAMMI, IMM, HMI MPO) Regional Yogyakarta
5.
Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A
6.
Makhrus Ahmadi, S.EI.
7.
Faris Alfadh, S.IP., M.A
8.
Sobar Hata Jauhari, S.EI
9.
Said Tuhuleley
10. Deni al Asy’ari
F.
TEMPAT DAN WAKTU
Tempat :
Pondok Pemuda Ambarbinangun
Waktu :
Selasa- Ahad, 28 Mei-2
Juni2013
G.
PESERTA
Jumlah peserta kegiatan sebanyak 40peserta, masing-masing dari Delegasi:
a.
Komisariat IMM se-cabangAR.Fakhruddin
25 Peserta
b.
Delegasi dari cabang-cabang naungan DPD IMM DIY 5 Peserta
c.
Delegasidari DPD IMM se-Indonesia 10 Peserta
H.
PERSYARATAN PESERTA
isi file : Proposal, Formulir peserta, Pre-test, Pamflet undangan
3 komentar :
Silahkan kader-kader IMM PC AR Fakhruddin dan seluruhnya untuk melanjutkan perkaderan pada tingkatan Madya,
untuk itu PC IMM AR Fakhruddin memfasilitasinya dengan menyelenggarakan DAM,
persyaratan silahkan download pada link yang sudah tersedia
Kalau kesulitan download, coba link ini : http://dc471.4shared.com/download/Z37HCP0H/dam_pc_imm_ar_fakhruddin_2013.rar?tsid=20130507-113558-80965e45
Asalammualaikum............
saya dari PC.PASER KALTIM... kira kira kapan nih agenda DAM buat 2014
ditunggu konfirmasinya....
wasalam :)
Posting Komentar