AWAS JADI BATAKO SALAH CETAK


“Kualitas dosen pergruan tinggi swasta memprihatinkan. Sekitar 50 persen dari mereka belum memenuhi kualifikasi sebagi dosen. Tanpa kualifikasi dosen yang memadai, kualitas pendidikan dikhawatirkan terus merosot” (Kompas/27/11).
Membaca paragraf di atas saya terperanjak, --buset dah ngeri banget--, kalau memang benar demikian adanya tentu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di perguruan tinggi swasta tentu saya dan anda merasa prihatin dengan keadaan ini.
Saya bertanya-tanya, apakah minimnya kompetensi kualifikasi dosen yang disampaiakan oleh Santoso,----sebagai kordinator kordinasi perguruan tinggi suasta DIY----, berlaku pula untuk UMY?. Andai anda mengatakan iya, --wah gawat juga--. Tidak terbayangkan bagaimana jadinya kalau saya dan anda dididik oleh dosen yang belum layak untuk menjadi dosen, pastilah saya dan anda hanyalah akan menjadi batako hasil cetakan tukang pecel bukan oleh tukang batako itu sendiri. Ya tentunya kalau tidak menjadi produk gagal, paling jadi batako apkiran.
Dalam sebuah cerita, Q-Anees (2005:53) dalam salah satu bukunya mengutip tulisan Arbain Rambey. Ada seorang pedagang pecel di Medan, ternyata pecelnya baru terasa lezat hingga digemari banyak orang setelah dia berjualan hampir selama 20 tahun,--dengan berbagai eksperimen tentunya--. Saya hanya ingin mengatakan membuat pecel aja perlu seorang yang terampil dalam pembuatanya, apalagi ingin mencetak seorang sarjana yang ahli dalam Komunikasi, Pemerintahan, dan Diplomasi tentunya harus dicetak oleh orang-orang yang mempunyai sepak terjang mempuni dalam hal itu.
Sebetulnya indikasi seorang dosen layak untuk menjadi dosen atau tidaknya bisa diukur dengan sarat akademis dan sayarat penelitian. Sayarat akademis dinilai dari jenjang pendidikan minimal----S2 maksudanya, di kampus saya dan anda ada yang masih S1 lho----, sementara sayarat penelitian dipenuhi dengan melakukan publikasi penelitian dan pengabdian masyarakat (Kompas/27/11).
Di sisni saya hanya ingin mengajak anda untuk merenung, memikirkan dan membuat strategi diri bagaimana mengatasinya anadai hal yang diungkapkan di atas terjadi di kampus saya dan anda menuntut ilmu, ----bukan mencari gelar----, supaya saya dan anda kelak menjadi produk unggulan bukan batako salah cetak.
Share on Google Plus

About PC IMM AR FAKHRUDDIN

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :