REFLEKSI 99 TAHUN MUHAMMADIYAH

PIMPINAN CABANG
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
(Muhammadiyah Student Association)
A.R.FAKHRUDDIN KOTA YOGYAKARTA
Sekretariat : Jl. Sultan Agung No. 14 Yogyakarta
E-mail: immarfahrudin@yahoo.com Blog: immarfahrudin.blogspot.com

( 8 Dzulhijah 1330 – 1429 H)

Muhammadiyah dalam usia, menjelang satu abad ini sudah melewati berbagai zaman yang juga dilalui oleh bangsa Indonesia. Dari zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan sampai kepada era reformasi ini. Muhammadiyah sanggup menghadapi berbagai rintangan-rintangan disetiap zaman tersebut. Sampai saat ini Muhammadiyah tetap fokus sebagai gerakan sosial Islam yang telah dibuktikan dengan menyelenggaran pelbagai kegiatan bermanfaat untuk sosial masyarakat Islam di Indonesia. Kemudian dibuktikan juga dengan pelbagai bentuk kegiatan Amal Usaha Muhammadiyah yang sudah tersebar sampai kepelosok Indonesia.
Muhammadiyah bisa bertahan dan terus berkembang sampai saat ini dikarenakan Muhammadiyah terus berusaha untuk tidak terjebak dalam politik kekuasaan. Hanya ketika Muhammadiyah berpihak kepada Partai Masyumi. Yang kemudian sejak tahun 1971 dalam Khittah Ujung Pandang, Muhammadiyah secara jelas menunjukkan kenetralannya dengan meletakkan Partai apapun di luar Muhammadiyah. Khittah “Garis Perjuangan” Muhammadiyah yang dipegang teguh ini, secara esensi adalah formulasi dari posisi dan peran Muhammadiyah yang sejatinya merupakan Gerakan Islam yang berkiprah dalam ranah kemasyarakatan dan tidak bergerak di wilayah politik praktis.
Kiayi Haji Ahmad Dahlan meng-interpretasikan Q.S. Al-Ma’un sebagai landasan pergerakan Muhammadiyah untuk membela kaum mustadz’afin (tertindas). Tidak terasa muhammadiyah sudah menempuh waktu yang hampir se-abad. Dalam usia 99 tahun Muhammadiyah sekarang ini, Muhammadiyah dirasa perlu untuk merefleksikan diri kembali. Karena sekarang arus intimidasi mobilisasi sosial yang dihadapi oleh Muhammadiyah tidak berbentuk penjajahan secara terbuka akan tetapi penjajahan sekarang ini berkamuflase menjadi tangan yang tidak kelihatan (invisible hand) dan dibenturkan oleh realitas sebuah sistem global yang biasa disebut Kapitalisme. Sistem Kapitalisme ini sudah masuk kedalam ranah pola fikir masyarakat Indonesia dan menjadi paradigma bagi individu-individu manusia. Menurut beberapa tokoh muda Muhammadiyah, Muhammadiyah perlu merumuskan kembali gerakan Al-Ma’un gaya baru. Agar Muhammadiyah tidak ditelan oleh zaman dan Muhammadiyah terus berpihak kepada kaum yang lemah (mustad’afin). Mereformulasikan kembali gerakan pembaharuan social keagamaan yang baru untuk menciptakan gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang sesuai dengan realitas social kemasyarakatan dan menukikkan khittah perjuangan islam yang sebenar-benarnya
Billahi Fii Sabiililhaq, Fastabiqul Khoirat

“Ku titipkan Muhammadiyah kepadamu…”

“Hidup-hidupilah Muhammadiyah
Jangan mencari Hidup di Muhammadiyah” (K.H. Ahmad Dahlan)

Salam pembebasan !!!
Share on Google Plus

About PC IMM AR FAKHRUDDIN

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :