DARI JURANG KESENGSARAAN DALAM LIANG KUBURMU..

Oleh: Qaem Aula Syahied

Sesaat dalam hening di pertigaan jalan
Sudut hampa di bawah remang lampu merah
Jalan senyap di telan angin kesepian
Tinggal si miskin yang tidur dengan tangan tengadah

Kuat getar kakimu berpijak pada aspal
Bertengger di tiang
Mencoba mencari sepi yang lebih sepi
Mengais sengsara lebih dari rasa mati

Hakimi sendiri rasa sakit ini
Menguatkan candu diri terhadap derita abadi
Menggali kuburan sendiri
Kehinaan sebagai warna
Jika tak sengsara bukan hidup namanya

Si miskin berontak bangun
Tali rumput jepang yang dililitkan sebagai penahan karung panjang
Kau tarik tanpa sapa-sapa

Kau hitung panjangnya
Panjang..
Lebih panjang..
Sangat panjang…

Tak pamit dengan setan
Kau ikatkan ujungnya dengan sekerikil agak besar
Kau lempar hingga melingkar di ujung tiang jalan
Kau pendekkan
Lebih pendek
Sangat pendek
Hingga cukup menjangkau lehermu
Yang badanmu kini hanya berjingkat diatas pembatas jalan yang cukup tinggi
Kau rendahkan
Agak rendah..
Lebih rendah..
Sangat rendah..
Hingga kaki tinggal berjingkat menopang udara di ujung hidung
Dan hembusan sengsaramu..

Pejam matamu siratkan wasiat
Dimana kau menjerit pertama di buangan sampah
Lalu tengkurap di rumah panti muhammadiyah
Menyandang derajat anak terlantar
Hidup dengan kasar
Lalu terbuang saat kaki mu lari dari penjual sate yang berlari menerjangmu dengan kaki telanjang

Pejammu tuliskan sebaris surat
Saat hanya langit yang jadi naungan
Senyum hilang
Bergabung dengan longlongan anjing layaknya tangis tak berkesudahan

Malam ini..
Detik ini.. dimana tergeser seinici demi inci jinjitan kakimu dari pembatas jalan
Menambah rindu pelukan hangat seorang ibu yang sangking cintanya meluap
Menaruhmu di keranjang sampah
Inginmu punya keluarga
Punya sebaris mainan di kamarmu yang mungil berwarna hijau muda

Nafas sengalmu jadi saksi
Akankah sengsara memburumu hingga sudut kubur yang sepi
Baru ku lihat mayat terjungkal di bawah tiang jalan
Lidahnya tak menjungkal keluar
Tak berbusa
Hanya pejam mata
Dan sebaris senyum yang begitu kecut dan pahit
Bahkan kafan tak ada
Mayatmu pun hanya tertutupi dahan pisang yang kering
Takdir derita
Dari jurang kesengsaraan dalam liang kuburmu
Share on Google Plus

About PC IMM AR FAKHRUDDIN

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :